Senin, 17 Oktober 2011
RPGMakerVX
Setelah dua hari yang lalu mendapatkan materi tentang library MGatot untuk membuat game edukasi berbasis java mobile, hari ini kita mendapatkan materi perkuliahan dengan tema yang sama (game edukasi) namun pembuatannya yang berbeda, yaitu pembuatan game edukasi dengan menggunakan software RPGMakerVX. Materi perkuliahan ini disamapaikan dalam waktu 3 hari, dengan tujuan utama setiap mahasiswa mampu membuat sebuah game edukasi dengan menggunakan RPGMakerVX.
Pada hari pertama, dijelaskan tentang pengenalan software RPGMakerVX, dan penginstalan software RPGMaker serta mencoba game-game yang telah disediakan (tentunya yang dibuat dengan menggunakan software RPGMaker).
percobaan memainkan game-game ini bertujuan untuk mempermudah pemahaman mahasiswa untuk memahami cara kerja, dan skenario pembuatan game.
Tugas pertama mata kuliah ini yaitu membuat storyboard game yang pada esok harinya akan digunakan sebagai dasar atau alur atau skenario dari game yang akan dibuat nanti. dalam membuat storyboard perlu ditekankan bahwa sasaran game ini untuk siapa dan mengacu pada buku apa. ini untuk memudahkan kita dalam mengerjakan pembuatan game agar terdapat sinkronisasi antara bahan yang menjadi acuan dengan content dari game yang akan dibuat.
Pada hari Kedua, diberikan penjelasan singkat tentang cara kerja pembuatan game pada RPGMakerVX. pada hari ini kita mulai merancang dan membuat gambar map-map yang sesuai dengan storyboard. setelah pembuatan map, dilanjut dengan membuat karakter dan even-even serta menyisipkan dialog dan pertanyaan yang sesuai dengan storyboard dan mengacu pada buku mata pelajaran.
Kemudian pada hari ketiga, kita dituntut untuk menyelesaikan project game yang telah dirancang dari hari pertama dan kedua. pada akhir perkuliahan hari ini, mahasiswa harus mengumpulkan project game yang telah dibuat (jika sudah selesai). namun, jika belum selesai, dosen memberikan kerenggangan waktu hingga hari senin untuk dikumpulkan di ketua kelas.
Minggu, 16 Oktober 2011
E-LEARNING
I. PENGERTIAN E-LEARNING
E-learning (pembelajaran elektronik) dapat didefenisikan sebagai upaya menghubungkan pembelajar (peserta didik) dengan sumber belajarnya (database, pakar/instruktur, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan namun dapat saling berkomunikasi, berinteraksi atau berkolaborasi secara (secara langsung/synchronous dan secara tidak langsung/asynchronous). Elearning merupakan bentuk pembelajaran/pelatihan jarak jauh yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi , misalnya internet, video/audiobroadcasting, video/audioconferencing, CD-ROOM (secara langsung dan tidak langsung). Kesemua media elektronik tersebut bertujuan membantu mahasiswa agar bisa lebih menguasai materi kuliah. Sehingga e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika. Kegiatan e-learning ini termasuk dalam model pembelajaran individual.
Terdapat 3 (tiga) fungsi pembelajaran elektronik (e-learning dengan media elektronik) terhadap kegiatan pembelajaran, yaitu :
1.1. Suplemen (Tambahan)
Dikatakan berfungsi sebagai suplemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.
1.2.Komplemen (Pelengkap)
Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap) apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik (Lewis, 2002). Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement (pengayaan) atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional.
Materi pembelajaran elektronik dikatakan sebagai enrichment, apabila kepada peserta didik yang dapat dengan cepat menguasai/memahami materi pelajaran yang disampaikan instruktur secara tatap muka (fast learners) diberikan kesempatan untuk mengakses materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran yang disajikan oleh instruktur.
Dikatakan sebagai program remedial, apabila kepada peserta didik yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran yang disajikan instruktur secara tatap muka di kelas (slow learners) diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk mereka. Tujuannya agar peserta didik semakin lebih mudah memahami materi pelajaran yang disajikan instruktur.
1.3.Substitusi (Pengganti)
Beberapa institusi di negara-negara maju memberikan beberapa alternatif model kegiatan pembelajaran kepada para peserta didiknya. Tujuannya agar para peserta didik dapat secara fleksibel mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari hari peserta didik.
Ada 3 alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih peserta didik, yaitu:
1. Sepenuhnya secara tatap muka (konvensional),
2. Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan
3. Sepenuhnya melalui internet.
II. JENIS-JENIS E-LEARNING
Selain media-media elektronik tersebut di atas, kemudian dikembangkan e-learning dengan menggunakan jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet, inilah makanya system e-learning dengan menggunakan internet disebut juga internet enabled learning.
Penyajian e-learning berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif. Informasi-informsai perkuliahan juga bisa real-time. Dan di dalam e-learning berbasis internet ini komunikasi dua arah pun dapat terjadi, yang diimplementasikan dengan forum diskusi perkuliahan yang dapat dilakukan secara online dan real time, meskipun tidak secara langsung tatap muka. Kelebihan lainnya, system e-learning ini tidak memiliki batasan akses, sehingga memungkinkan lebih banyak waktu untuk melakukan perkuliahan. Di dalamnya terdapat penyampaian materi berbentuk teks maupun hasil penyimpanan suara yang bisa di download, selain itu juga ada forum diskusi, bisa juga seorang dosen memberikan nilai, tugas dan pengumuman kepada mahasiswa. Sehingga jelas aktifitas perkuliahan ditawarkan sepenuhnya untuk bisa melayani layaknya perkuliahan biasa.
Beberapa kelebihan e-learning dengan menggunakan jaringan internet adalah :
a) Informasi yang disajikan real time
b) Interaksi dosen-mahasiswa terjadi secara langsung walau tanpa tatap muka
c) Terdapat forum diskusi online antar mahasiswa
d) Dapat diakses kapan saja dan dimana saja
e) Penyampaian dan pengumpulan tugas dapat dilakukan secara online
f) Penyampaian pengumuman administrasi perkuliahan dan jadwal secara online
Pada masa sekarang, arti e-learning bergeser menjadi proses pembelajaran yang menggunakan teknologi informatika. Sehingga proses pembelajaran dengan menggunakan OHP misalnya, tidak lagi disebut sebagai e-learning.
Berdasarkan teknologi informatika yang digunakan, e-learning kemudian dikelompokkan
berdasarkan basis teknologi sebagai berikut:
1.1.Computer Based Training (CBT)
Basis utama proses belajar mengajar ini adalah Program Komputer (Software), yang biasa dipakai untuk belajar secara interaktif dan fleksibel. Biasanya software-software pelajaran ini berisikan bagian-bagian multimedia, seperti Animasi dan juga bagian-bagian Tools sebagai alat untuk menyelesaikan soal-soal latihan. Bagian multimedia biasanya digunakan untuk menjelaskan bahan-bahan pelajaran dan menjadikannya mudah dimengerti oleh pengguna.
Dengan menggunakan Tools yg disediakan maka pengguna mempunyai kesempatan untuk mencoba soal-soal latihan tanpa batasan jumlah dan tingkat kesulitannya. Sistem CBT ini mulai berkembang di tahun 80-an dan masih berkembang terus sampai sekarang. Hal ini ditunjang antara lain oleh perkembangan sistem animasi yg kian menarik dan realistis (misalnya sistem animasi 3 Dimensional). Selain untuk pelajar, sistem inipun digemari oleh perusahaan-perusahaan untuk mendidik karyawannya. Namun, pada e-learning dengan konsep ini, komunikasi yang terjadi hanya komunikasi satu (1) arah.
2.Web Based Training (WBT)
Sistem ini merupakan perkembangan lanjutan dari CBT dan berbasis teknologi internet. Sehingga dengan menggunakan konsep ini, dapat terjadi komunikasi dua (2) arah antar pengguna. Namun lancarnya proses belajar dengan menggunakan sistem ini bergantung kepada infrastruktur jaringan kecepatan tinggi. Namun kendala penerapan konsep ini terletak pada kenyataan bahwa memang jaringan internet di negara ini masih belum merata. Salah satu komponen WBT yg sangat digemari adalah video-conferencing, yaitu dimana siswa dan guru dapat langsung mendiskusikan semua hal tanpa harus bertemu muka secara langsung. Sistem ini berkembang pesat di negara-negara maju dan dapat dimanfaatka sebagai alat belajar mengajar di virtual classes ataupu virtual universities.
Pada dasarnya, terdapat 3 (tiga) alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih, yakni :
1. Sepenuhnya secara tatap muka (konvensional)
2. Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan
3. Sepenuhnya melalui internet.
Sedangkan menurut pendapat Haughey (1998) ada tiga kemungkinan dalam pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet, yaitu web course, web centric course, dan web enhanced course”.
Web course adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, yang mana peserta didik dan pengajar sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian, dan kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui internet. Dengan kata lain model ini menggunakan sistem jarak jauh.
Web centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antara belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi disampikan melalui internet, dan sebagian lagi melalui tatap muka. Fungsinya saling melengkapi. Dalam model ini pengajar bisa memberikan petunjuk pada siswa untuk mempelajari materi pelajaran melalui web yang telah dibuatnya. Siswa juga diberikan arahan untuk mencari sumber lain dari situs-situs yang relevan. Dalam tatap muka, peserta didik dan pengajar lebih banyak diskusi tentang temuan materi yang telah dipelajari melalui internet tersebut.
Web enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi internet adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara peserta didik dengan pengajar, sesama peserta didik, anggota kelompok, atau peserta didik dengan nara sumber lain. Oleh karena itu peran pengajar dalam hal ini dituntut untuk menguasai teknik mencari informasi di internet, membimbing mahasiswa mencari dan menemukan situs-situs yang relevan dengan bahan pembelajaran, menyajikan materi melalui web yang menarik dan diminati, melayani bimbingan dan komunikasi melalui internet, dan kecakapan lain yang diperlukan.
III. PENERAPAN E-LEARNING
Pada masa sekarang, e-learning banyak dijumpai dalam berbagai instansi seperti berikut :
3.1. PENDIDIKAN
Contoh penerapan e-learning dalam instansi pendidikan dapat kita lihat melalui berbagai universitas yang menyediakan fasilitas e-learning, yaitu seperti yang dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada. Fasilitas e-learning ini memungkinkan terjadinya pembelajaran jarak jauh atau lebih tepatnya sistem e-course (kuliah jarak jauh) untuk civitas academica Universitas Gadjah Mada. Sistem ini ditujukan untuk menjembatani dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar di luar jam kuliah.
Dalam e-learningnya terdapat beberapa fasilitas bagi mahasiswa yang tersedia seperti penyediaan bahan kuliah yang dapat diambil (download) langsung oleh mahasiswa yang bersangkutan. Selain fasilitas bagi mahasiswa, tentunya e-learning ini juga sangat bermanfaat bagi tiap dosen. Yaitu setiap dosen membuat suatu kelas pembelajaran menurut mata kuliah yang diajarkan; meng-upload bahan kuliahnya; memberi-kan tugas-tugas/soal-soal; sementara itu mahasiswa peserta mata kuliah dapat mengikuti kuliah dimaksud dan membaca bahan kuliah yang tersedia serta mengerjakan tugas dan soal yang telah diberikan oleh dosen pengasuh mata kuliah masing-masing. Tentunya hal ini memudahkan kedua-duanya, baik dosen maupun mahasiswa. Sehingga dapat dilihat, bahwa e-learning dengan media jaringan internet menciptakan komunikasi dua (2) arah antar pengguna. Gambar antarmukanya adalah sebagai berikut :
Berdasarkan gambar antarmuka di atas, dapat dilihat bahwa dalam e-learning tersebut tersedia layanan pembelajaran untuk tiap jurusan. Dan untuk tiap jurusan berisi berbagai informasi perkuliah tiap mata kuliah.
Contoh lainnya, dapat kita lihat pada e-learning yang dimiliki oleh jurusan kita, Teknik Informatika Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Dan tampilan antarmukanya adalah:
Perbedaan dari kedua e-learning di atas terletak pada informasi yang disediakannya. Jika pada e-learning milik Universitas Gadjah Mada informasinya mencakup semua jurusan, maka pada e-learning milik Teknik Informatika, informasinya hanya mencakup satu jurusan saja. Jenis e-learning seperti ini memungkinkan terjadinya komunikasi dua (2) arah antar penggunanya. Hal ini dikarenakan media jaringan yang digunakan (internet) dan tersedianya fasilitas milis.
Begitupun paling tidak ada tiga modal utama yang harus dimiliki oleh setiap orang yang ingin mengembangkan pendidikan berbasis web ini, yaitu :
Dosen harus mengetahui teknologi pembelajaran yang dapat menunjang scenario pembelajaran-nya.
Dosen harus menguasai strategi komunikasi web yang akan digunakan.
Dan yang paling penting adalah bagaimana penguasaan materi dan merancang materi yang menarik bagi pembelajarnya.
Oleh karena itu, banyak sekali aspek yang harus dipikirkan, sehingga perlu waktu yang agak lama untuk menerapkannya. Suatu harapan bahwa e-learning ini bisa jadi perekat kerja sama antar perguruan tinggi dalam peningkatan kualitas lulusan perguruan tinggi.
Menurut J. Catur Condro C. beberapa manfaat yang dirasakan dalam penerapan sistem elearning untuk sebuah universitas, yaitu:
Modul dosen tersimpan semua di server se-hingga mahasiswa dapat mengakses kapan saja.
Modul dosen tidak hanya disajikan dalam bentuk Power Point saja, tetapi bias diberikan dalam bentuk teks, html, ms word, pdf atau-pun multimedia.
Tipe modul ini memang diperuntukkan dosen mengirim file kuliahnya sesuai dengan bentuk file yang dia senangi.
Pembangunan pendidikan model e-learning dibandingkan dengan pendidikan model sekolah konvensional, jauh lebih murah.
Jumlah peserta yang mengikuti pendidikan ini tidak dibatasi oleh daya tampung kelas konvensional.
Contoh e-learning lain yang sangat popular adalah Ilmu Komputer.com, dengan tampilan antarmuka :
3.2. PERUSAHAAN
Bagi perusahaan, manfaat e-learning seperti yang dirasakan oleh IBM. Di IBM ada yang disebut IBM Electronic Learning Center. Learning Center ini dapat diakses pekerja IBM di seluruh dunia dalam pengertian “bekerja sambil belajar.” Sehingga berbeda dengan pengertian elearning seperti yang digunakan mahasiswa dan dosen di perguruan tinggi, maka pada saat anggota tim membutuhkan masukan atas masalah di lapangan, mereka dapat berkonsultasi dengan ahli terbaik di IBM di seluruh Indonesia. Selain itu mereka dapat mendalami pengetahuan tertentu dan kiat sukses sejenis yang pernah dibuat IBM di salah satu tempat di dunia.
Selain perusahaan besar IBM, maskapai-maskapai penerbangan pun telah menggunakan e-learning guna meningkatkan kemampuan karyawan-karyawannya seperti pilot dan pramugari/a. Garuda Airlines, Merpati, dan Lion merupakan sebagian kecil pengguna teknologi ini. Yang antarmukanya adalah seperti berikut :
Penggunanya harus memiliki account dan password sendiri. Sehingga tidak semua orang dapat mengakses e-learning ini.
Daftar Pustaka:
- Purbo, Onno W. 2003. E-Learning dan Pendidikan. Artikel Dalam Cakrawala Pendidikan Universitas Terbuka.
- Siahaan, Sudirman. 2004. E-Learning (Pembelajaran Elektronik) Sebagai Salah Satu Alternatif Kegiatan Pembelajaran. Sumber dari internet.
- Simamora, Lamhot S.P. 2003. E-Learning : Konsep dan Perkembangan teknologi Yang Mendukungnya. Artikel dalam Cakrawala Pendidikan Universitas Terbuka.
- Model-Model Elearning tugas Tety Nurhayatis,dkk
- Internet:http://google.co.id
Code Igniter
Code Igniter adalah aplikasi open source yang berupa framework dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun website dinamis dengan menggunakan PHP. Code Igniter memudahkan developer untuk membuat aplikasi web dengan cepat dan mudah dibandingkan dengan membuatnya dari awal. Code Igniter dirilis pertama kali pada 28 Februari 2006. Versi terakhir adalah 1.7.2 dapat dilihat di website resminya (ada dibagian akhir tulisan ini).
Sebelum membahas lebih jauh tentang salah satu framework PHP ini, mungkin ada yang masih bingung apa itu Framework, apa itu VMC (Model, View, Controller)?
Framework secara sederhana dapat diartikan kumpulan dari fungsi-fungsi/prosedur-prosedur dan class-class untuk tujuan tertentu yang sudah siap digunakan sehingga bisa lebih mempermudah dan mempercepat pekerjaan seorang pemrograman, tanpa harus membuat fungsi atau class dari awal.
Ada beberapa alasan mengapa menggunakan Framework:
Mempercepat dan mempermudah pembangunan sebuah aplikasi web.
Relatif memudahkan dalam proses maintenance karena sudah ada pola tertentu dalam sebuah framework (dengan syarat programmer mengikuti pola standar yang ada)
Umumnya framework menyediakan fasilitas-fasilitas yang umum dipakai sehingga kita tidak perlu membangun dari awal (misalnya validasi, ORM, pagination, multiple database, scaffolding, pengaturan session, error handling, dll
Lebih bebas dalam pengembangan jika dibandingkan CMS
Sekarang masuk ke pengertian VMC (Model View Controller).
Model View Controller merupakan suatu konsep yang cukup populer dalam pembangunan aplikasi web, berawal pada bahasa pemrograman Small Talk, MVC memisahkan pengembangan aplikasi berdasarkan komponen utama yang membangun sebuah aplikasi seperti manipulasi data, user interface, dan bagian yang menjadi kontrol aplikasi. Terdapat 3 jenis komponen yang membangun suatu MVC pattern dalam suatu aplikasi yaitu :
View, merupakan bagian yang menangani presentation logic. Pada suatu aplikasi web bagian ini biasanya berupa file template HTML, yang diatur oleh controller. View berfungsi untuk menerima dan merepresentasikan data kepada user. Bagian ini tidak memiliki akses langsung terhadap bagian model.
Model, biasanya berhubungan langsung dengan database untuk memanipulasi data (insert, update, delete, search), menangani validasi dari bagian controller, namun tidak dapat berhubungan langsung dengan bagian view.
Controller, merupakan bagian yang mengatur hubungan antara bagian model dan bagian view, controller berfungsi untuk menerima request dan data dari user kemudian menentukan apa yang akan diproses oleh aplikasi.
Dengan menggunakan prinsip MVC suatu aplikasi dapat dikembangkan sesuai dengan kemampuan developernya, yaitu programmer yang menangani bagian model dan controller, sedangkan designer yang menangani bagian view, sehingga penggunaan arsitektur MVC dapat meningkatkan maintanability dan organisasi kode. Walaupun demikian dibutuhkan komunikasi yang baik antara programmer dan designer dalam menangani variabel-variabel yang akan ditampilkan.
Ada beberapa kelebihan Code Igniter (CI) dibandingkan dengan Framework PHP lain,
Performa sangat cepat : salah satu alasan tidak menggunakan framework adalah karena eksekusinya yang lebih lambat daripada PHP from the scracth, tapi Codeigniter sangat cepat bahkan mungkin bisa dibilang codeigniter merupakan framework yang paling cepat dibanding framework yang lain.
Konfigurasi yang sangat minim (nearly zero configuration) : tentu saja untuk menyesuaikan dengan database dan keleluasaan routing tetap diizinkan melakukan konfigurasi dengan mengubah beberapa file konfigurasi seperti database.php atau autoload.php, namun untuk menggunakan codeigniter dengan setting standard, anda hanya perlu merubah sedikit saja file pada folder config.
Banyak komunitas: dengan banyaknya komunitas CI ini, memudahkan kita untuk berinteraksi dengan yang lain, baik itu bertanya atau teknologi terbaru.
Dokumentasi yang sangat lengkap : Setiap paket instalasi codeigniter sudah disertai user guide yang sangat bagus dan lengkap untuk dijadikan permulaan, bahasanya pun mudah dipahami.
Dan banyak lagi yang lainnya.
Beberapa website yang menggunakan Code Igniter ini antara lain: TvOne.co.id, Kompas.com dan banyak lagi yang lainnya. Anda bisa membaca secara lengkap tentang CI ini dibeberapa alamat di bawah:
Situs Resmi: http://www.codeigniter.com
Codeigniter Indonesia: http://www.codeigniter-id.com
Video Tutorial Instalasi CI: http://codeigniter.com/tutorials/watch/intro
Video Tutorial Membuat Blog hanya 20 menit dengan CI: http://codeigniter.com/tutorials/watch/blog
Selasa, 09 Agustus 2011
Langganan:
Postingan (Atom)